,

Rehabilitasi Lahan Kritis Pasca Tambang, AETI Gelar Gerakan Menanam Pohon Aren

oleh -
oleh

BIN, BELITUNG- Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada tanggal 28 November lalu, Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) melakukan aksi menanam pohon aren di lahan kritis bekas penambangan timah milik Desa Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Sabtu (2/12/2023).

Kegiatan yang bertajuk Gerakan AETI Menanam ini dimotori oleh Karang Taruna Tanjungpandan, yang diketuai Indra Yanuardi. Selama beberapa hari para anak muda yang terhimpun dalam Karang Taruna ini membersihkan lahan, membuat lubang tanam dan mempersiapkan acara penanaman pohon ini.

Acara yang ibanjiri warga Dusun Kerjan ini berlangsung meria. Warga menyambut kegiatan positif ini dengan suka cita dengan cara ikut menanam pohon aren bersama AETI.

Kepala Desa Air Merbau melalui Sekretaris Desa, Wan Mulyansyah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif guna mengembalikan kesuburan tanah desa pasca penambangan timah.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kepedulian AETI kepada kampung kami,” kata Wan Mulyansyah.

Sementara Ketua Karang Taruna, Indra Yanuardi mengatakan bawa kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh AETI..

“Kegiatan ini memiliki makna yang sangat penting bagi kami, mengingat aren merupakan tanaman konservasi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Aren dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di desa ini,” ujarnya.

Sementara Ketua BPD Yudi Chandra, mengajak masyarakat untuk selalu peduli dengan lingkungan terlebih sekarang sudah ada  AETI yang memberikan bantuan bibit unggul dan menanam di desa Air Merbau.

“Atas nama masyarakat kami mengucapkan terimakasih,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, AETI juga berbagi kasih dengan masyarakat sekitar dengan membagikan paket sembako gratis.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum AETI Harwendro Adityo Dewanto melalui Ketua Harian Eka Mulya Putra berharap masyarakat dapat menjaga tanaman yang telah ditanam dengan merawat dan memberikan pupuk.

:InsyaAllah setelah lima tahun saat aren mulai berbuah masyarakat desa dapat memanfaatkan dengan membuat gula aren sehingga desa ini akan menjadi salah satu sentra gula kirik terkemuka,” kata Eka.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB tersebut ditutup dengan pembagian sembako dan makan siang bersama dengan warga sekitar. (*/fh)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.