,

Solusi Berpuasa di Era Sulitnya Mendapatkan Minyak Goreng?

oleh -
oleh

TAK terasa dalam hitungan hari umat muslim akan berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan. Tepatnya pada awal bulan April nanti merupakan bulan yang penuh dengan kebahagiaan bagi umat muslim yang mana bulan tersebut umat muslim akan menjalankan ibadah puasa, umumnya ketika sahur maupun berbuka puasa masyarakat akan membuat berbagai macam masakan berupa takjil, gorengan maupun makanan pokok untuk sahur dan berbuka. Sehingga, bahan pokok yang sering digunakan yaitu salah satunya adalah minyak goreng. akan tetapi, belakangan ini masyarakat di sulitkan akan kenaikan harga minyak goreng serta sulitnya mendapatkan minyak goreng tersebut. Pada kasus naiknya harga minyak goreng ini sudah dimulai  pada awal  November tahun 2021 lalu sampai sekarang hingga membuat masyarakat mengalami sedikit kesulitan dalam membuat berbagai macam masakan, meskipun tak semua masakan harus menggunakan minyak goreng akan tetapi, masyarakat tetap merasa kesulitan dalam mengelola masakannya. Yang mana biasanya harga  minyak goreng yaitu berkisaran Rp 10.000-14.000 per liter yang sekarang melunjak menjadi Rp 20.000 – 26.000 per liternya hal ini membuat keresahan pada lingkungan masyarakat terutama pada masyarakat kecil.  Lantas bagaimana masyarakat muslim dalam menjalankan ibadah puasa tanpa harus mengkhawatirkan kurangnya pasokan minyak goreng baik di pasaran maupun super market?

Masyarakat muslim, tentu saja bisa berpuasa tanpa harus memikirkan permasalahan naiknya harga minyak goreng, hal tersebut di picu dengan banyaknya jenis masakan serta makanan tanpa harus menggunakan minyak goreng, mulai dari masakan yang di masak dengan cara direbus, dipanggang, hingga dikukus.

Selain itu minyak goreng pun dapat digantikan dengan margarin hingga membuat nya sendiri dari kulit ayam. Oleh sebab itu masyarakat tak perlu terlalu risau mengenai kenaikan harga minyak goreng serta sulitnya mendapatkan minyak goreng, terlebih di bulan puasa yang akan mendatang, pada umumnya suasana bulan suci ramadhan sendiri saat menjelang maghrib banyak orang yang berjualan mulai dari takjil hingga berbagai macam jenis makanan dan masakan. Meskipun begitu pemerintah bukan berarti harus lepas tangan dan berdiam diri, melainkan pemerintah harus sesegera mungkin menetralisirkan konflik terkait minyak goreng itu sendiri.

Oleh : Ergina (Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung)