BIN, BIKANG-Warga Desa Bikang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, dikejutkan oleh peristiwa tragis yang menewaskan seorang ibu rumah tangga berusia 52 tahun, Senin (20/01/2025).
Insiden mengerikan ini terjadi pada Senin (20/1) sekitar pukul 15.45 WIB, ketika seorang petani berinisial SU alias YA (42) membacok dua orang tetangganya, mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho melalui Wakapolres Kompol, Surya Darma mengungkapkan kronologi kejadian, peristiwa ini bermula ketika pelaku, SU, pulang dari kebun dengan membawa sebilah parang yang terselip di pinggangnya. Saat melintas di depan warung milik W (63), ia melihat korban SO (52), korban luka WA (63), dan seorang saksi, IW, sedang mengobrol.
Diduga merasa bahwa dirinya sedang dibicarakan, pelaku yang telah lama menyimpan dendam akibat sering diejek “gila” selama setahun terakhir, langsung menghentikan sepeda motornya. Dengan penuh emosi, ia turun, mencabut parang, dan berteriak, “Mana si S?” secara berulang.
“Dalam keadaan kalap, pelaku mengayunkan parangnya ke sembarang arah dan mengenai WA, yang mengalami tiga luka gores di dada dan kaki. WA dan IW berhasil melarikan diri ke rumah IW untuk menyelamatkan diri,” ungkap Kompol, Surya Darma, Selasa (21/01/2025).
Namun, korban SO yang panik berusaha kabur ke dalam rumah WA. Malang bagi SO, pelaku langsung mengejarnya, masuk ke dalam rumah, dan membacoknya secara brutal berkali-kali. Serangan bertubi-tubi tersebut menyebabkan luka berat di sekujur tubuh korban.
“Warga yang mengetahui kejadian ini segera membawa SO ke RSUD Bangka Selatan. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong, dan ia dinyatakan meninggal dunia saat dalam penanganan medis,” ujar Kompol, Surya Darma.
Lanjut Kompol, Surya Darma, mendapat laporan dari warga, pihak kepolisian segera turun tangan. Beberapa langkah cepat yang dilakukan antara lain:
Mengamankan pelaku di lokasi kejadian.
Melakukan identifikasi korban.
Mengambil keterangan saksi dan pelaku.
Mengumpulkan barang bukti, termasuk sebilah parang yang digunakan pelaku.
Melakukan pemeriksaan psikologi terhadap pelaku.
Mengawal dan mengamankan proses pemakaman korban.
“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga berencana melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku untuk mendalami motif dan kondisi psikologisnya,” pungkas Kompol, Surya Darma.
Tragedi ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih bijak dalam berkomunikasi dan tidak mudah terpancing emosi. Polisi mengimbau agar permasalahan sosial diselesaikan dengan cara yang damai, tanpa kekerasan, guna menghindari insiden serupa di kemudian hari.
Peristiwa memilukan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat. Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Bangka Selatan dan akan menghadapi proses hukum yang berlaku.(Yudi)