BI, KELAPA – Menutup agendanya di Kabupaten Bangka Barat, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengunjungi SMAN 1 Kelapa untuk melihat proses vaksinasi dan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tersebut, Selasa (7/9/2021).
Gubernur secara seksama memperhatikan alur proses vaksinasi Covid-19 di sekolah tersebut, mulai meja pertama atau pendaftaran, kemudian meja kedua untuk melaksanakan screening di mana petugas kesehatan akan melaksanakan anamnesa, dan pemeriksaan fisik sederhana. Kemudian, di meja ketiga untuk dilakukan vaksinasi Covid-19 dan di akhiri di meja keempat dengan pencatatan dan observasi.
“Enggak takut dan enggak sakit kok, rasanya mantap,” kata M. Alfayoza Saputra (17), salah satu siswa SMAN 1 Kelapa, saat ditanya gubernur tentang kesannya usai divaksin.
Selain itu, M. Alfayoza Saputra yang bercita-cita menjadi TNI ini mengaku senang bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah karena sudah merasa bosan belajar secara daring (online).
“Tujuan saya divaksin, agar segera bisa bersekolah tatap muka lagi seperti dulu, dan jika sudah divaksin, apabila terkena virus corona akan membuat penyakit itu tidak terlalu parah jika infeksi itu terjadi,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses vaksinasi pada SMAN 1 Kelapa per hari ini sebanyak 202 dosis vaksin yang telah disuntikan kepada para siswa, guru, dan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, gubernur menyampaikan kepada para siswa bahwa, jika orang tua mereka belum divaksin maka siswa tersebut belum diperkenankan masuk sekolah. Hal itu agar tidak menimbulkan kluster baru di sekolah apabila Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diterapkan sepenuhnya nanti.
“Tolong sampaikan ke orang tua ikak, jika ayah sama mak lom divaksin, ku dak diboleh sekolah tatap muka (tolong sampaikan ke orang tua kalian, jika ayah dan ibu belum divaksin, saya tidak boleh sekolah tatap muka),” pesannya kepada para siswa.
Di samping itu, dalam kunjungan ke SMAN 1 Kelapa, orang nomor satu di Babel mengecek proses belajar mengajar siswa dan menanyakan cita-cita siswa tersebut kelak. Beragam jawaban dari murid-murid, ada yang ingin bercita-cita menjadi polisi, tentara, dokter, hingga ustaz dan ustazah.
“Terus kejar cita-citanya, dan untuk mewujudkan hal itu jangan lupa untuk salat, karena semua usaha yang kita lakukan tetap yang menentukan itu Allah Swt,” ungkapnya.
Gubernur pun mengingatkan para guru yang mengajar dari sekolah untuk senantiasa memperhatikan protokol kesehatan. Ia menyampaikan kepada para guru bahwa, beberapa hal seperti pemakaian masker saat di dalam ruangan diwajibkan, dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain.
Dirinya juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang juga melakukan pengecekan kepada setiap ada orang yang hendak masuk.
Gubernur juga menyempatkan untuk mengecek sarana dan prasarana di sekolah yang memiliki siswa sebanyak 668 orang dan dibimbing guru sebanyak 40 orang tersebut.
Hal detail diperhatikannya seperti ruang tata usaha yang modelnya bersekat-sekat. Ia menginginkan agar ruangan kantor tersebut diubah bermodel open office yang bertujuan agar bisa lebih dekat satu sama lain dalam hal pekerjaan. Itu juga dapat memperlancar komunikasi dan berbagi informasi.
“Tata ruang terbuka memungkinkan komunikasi antar pegawai menjadi lebih lancar, sehingga mendorong para pegawai lebih komunikatif dan kreatif,” jelasnya.
Terakhir, saat melihat sarana olahraga yang hanya memiliki lapangan voli. Ia menyampaikan akan membantu pembangunan lapangan sepak bola di sekolah tersebut.
Penulis: Budi
Foto:Saktio
Editor: Lisia Ayu