BIN, PANGKALPINANG – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo menyeru kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, baik gubernur, bupati ataupun walikota, agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) supaya penyebaran wabah Covid -19 di tanah air cepat berakhir.
Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo pada hari ini secara virtual melalui aplikasi zoom, Senin (25/10/21), mengingat di beberapa negara kasus penyebaran Covid -19 mengalami peningkatan. Disamping itu, presiden juga mewaspadai penularan varian baru Covid-19 yang diberi nama E484K.
Pada kesempatan ini, tak lupa Presiden Jokowi mengucapkan terimakasih atas kerja keras dan usaha semua pihak dalam memberikan kontribusi melandaikan penyebaran wabah covid di berbagai daerah di Indonesia.
Namun menurutnya, masyarakat tetap harus waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Presiden menyebut bahwa penyebaran Covid-19 di beberapa negara akhir-akhir ini cenderung meningkat, yang disebabkan kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan prokes.
“Situasi penyebaran Covid-19 di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan, yakni, naik 2% dibandingkan dengan 3 minggu yang lalu dimana trennya justru menurun. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai dengan 23%, dan di Amerika Selatan naik 13 persen,” jelas presiden.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh hadirin yang hadir saat ini untuk tetap hati-hati dan waspada, karena dunia masih dihadapkan pada kenyataan ketidakpastian.
Selanjutnya, tren penyebaran Covid-19 yang cenderung melonjak di beberapa negara menurut presiden, terjadi akibat adanya tiga hal. Antara lain, karena adanya rasa puas yang begitu cepat sehingga mengabaikan pentingnya untuk tetap menerapkan prokes. Kebanyakan masyarakat abai dan tidak lagi menggunakan prokes setelah kasus covid terlihat menurun.
“Tiga hal tersebut antara lain, adanya rileksasi yang terlalu cepat, tidak melalui tahapan-tahapan pencegahan covid, serta tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Alhamdulillah di Indonesia tetap memakai tahapan-tahapan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Jadi, tidak langsung mengabaikan prokes hanya karena penyebaran covid yang mulai menurun,” ujarnya.
“Bahkan, pada beberapa negara, ada yang tidak menjalankan prokes dengan baik saat pembelajaran tatap muka di sekolah. Nah, saya minta apa yang terjadi di luar negeri dapat menjadi perhatian seluruh kepala daerah untuk tetap menjalankan prokes sampai wabah covid ini betul-betul berakhir,” tegas presiden.
Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus atas kemungkinan penularan dan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Berdasarkan laporan tim, ada tempat-tempat di sekolah yang perlu kita waspadai. Misalnya di kantin dan tempat parkir. Hal ini perlu diingatkan dan tingkatkan pengawasan di lapangan, sehingga kejadian di negara lain tidak terjadi di negara kita,” jelasnya.
Kunci dari penyebaran Covid-19 maupun penyebaran kasus varian baru E484K yang terjadi di Inggris, adalah, disiplin dalam menerapkan prokes. Presiden berharap kedepan, tidak ada lagi peningkatan kasus Covid-19 walau sekecil apapun di setiap daerah.
“Saya minta, aplikasi peduli lindungi diberlakukan di tempat umum, seperti tempat wisata, pasar, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan lain-lain,” imbuhnya.
Selain itu, presiden juga meminta agar percepatan vaksinasi Covid-19 dapat selesai pada akhir tahun, sehingga masyarakat terlindungi. Kemudian, dirinya mengingatkan, pada tahun baru nanti, masyarakat tidak bepergian yang dapat menyebabkan terjadinya lonjakan kembali.
Penulis : Hasan. A. M