BIN, SUNGAILIAT – Perguruan Silat Pulau Kelapa Kepulauan Bangka Belitung dan Persilatan Pendekar Temasek Academy Singapura melakukan Ramah Tamah bersama Pj. Bupati Bangka M. Haris dan didampingi Pj. Ketua TP PKK Kab. Bangka Farrah Diba di kediaman Rumah Dinas Bupati, Sabtu (2/3/2024).
Kunjungan Persilatan Tamasek Academi ke Kabupaten Bangka yang dipimpin ketuanya Muhammad Iskandar Muda, ni adalah Kunjungan Silaturahmi dalam rangka mengikat persaudaraan dan kerja sama pengembangan kebudayaan dengan Perguruan Silat Pulau Kelapa.
Pj. Bupati Bangka M. Haris dalam acara ramah tamah ini menyampaikan bahwa ia sangat senang perguruan silat ini dapat bersilaturahim ketempat kami di kabupaten bangka ini.
“Saya ucapkan selamat datang kepada abang abang semua di kabupaten bangka dengan selogannya sepintu sedulang, dan kami juga senang karena perguruan silat pulau kelapa sudah hadir di bumi sepintu sedulang ini,” ucap haris.
“kami juga mohon maaf apabila penyambutan kami ini sangat sederhana dengan apa adanya. Kami juga berterimakasih atas kunjungannya sehingga kami dapat berjumpa dengan perguruan silat pulau kelapa dan juga persilatan pendekar temasek, dimana pertemuan seperti ini sangat jarang terjadi,” tutur haris.
Turut Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Bangka, Kepala Dinas Parisiwata dan Kebudayaan, Staf Ahli Bupati Bidang Pengembangan Manusia dan kebudayaan, Serta Asisten Pembangunan dan Perekonomian.
selain itu juga pengurus Perguruan Silat Pulau Kelapa Babel, Cabang Bangka, Bangka Barat dan Bangka Selatan.
Perguruan Silat Pulau Kelapa Kepulauan Babel merupakan perguruan silat asli tanah bangka yang berdiri pada tahun 1928. Perguruan silat ini diyakini berasal dari daerah lepar pongok Bangka Selatan.
Silat sudah ada sejak zaman penjajahan sehingga diciptakan secara khusus untuk keperluan berperang melawan penjajah belanda pada masa lalu. Sehinga lambat laun, berkembanglah perguruan silat pulau kelapa, yang pertama kali dibuka di pangkalpinang, dan lalu di sungailiat.
Pencak silat merupakan budaya lokal yang wajib untuk dilestarikan dan dijaga keutuhannya. Sehingga budaya asli melayu ini dapat di turunkan kepada genarasi muda yang akan datang.
Sumber:
Dinkominfotik