BIN, TOBOALI-World Food Day atau hari pangan sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, kali ini dipusatkan di Cirebon, Jawa Barat yang dibuka oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau yang akrab dipanggil SYL yang juga dihadiri oleh wakil bupati Cirebon, wakil ketua komisi IV DPR, perwakilan FAO, IFAD, beberapa Dubes negara sahabat.
Selain dilakukan secara luring, peringatan HPS ke-41 tahun 2021 juga dilakukan secara daring bersamaan dari 41 wilayah di Indonesia yang melakukan panen serentak, termasuk halnya di Provinsi Bangka Belitung.
Mentan SYL menuturkan pada masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif di saat sektor lain mengalami tekanan.
“Mari jadikan peringatan HPS ke-41 ini momentum bersama untuk merubah strategi pembangunan pertanian dengan menerapkan teknologi dan riset yang adaptif dan spesifik terhadap tantangan perubahan iklim,” ungkap Mentan SYL.
Untuk itu, Mentan mengimbau masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan. Mentan juga menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada para pelaku usaha dibidang pertanian, khususnya para petani.
Untuk peringatan HPS 2021 di Bangka Belitung dilaksanakan di SP B Desa Rias, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Bangka Selatan, Kepala BPTP Babel, Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang, Camat Toboali, Kades Rias, Penyuluh BPP Rias, Babinsa Toboali, Gapoktan, UPJA dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Bangka Selatan, Suhadi mengungkapkan bahwa peringatan HPS juga momentum untuk lebih bersinergi antar stakeholder dalam memajukan sektor pertanian, melalui kerja bersama sesuai dengan tupoksinya.
“Sebagai lumbung pangan provinsi Babel, tentunya upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi menjadi barometer dalam mewujudkan ketahanan pangan” papar Suhadi, Senin (25/10/2021).
Tentunya dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan, infrastruktur dan peningkatan sarana prasarana lainnya.
Sementara itu, Kepala BPTP Babel, Suharyanto mengungkapkan bahwa salah satu titik ungkit peningkatan produktivitas adalah melalui penerapan teknologi, khusus untuk padi sawah melalui teknologi Jarwo Super (jajar legowo). Selain penggunaan VUB (varietas unggul baru) varietas unggul baru yang adaptif juga komponen teknologi pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Beberapa VUB Padi yang digunakan antara lain Inpari 30, 32, 36, 37 dan 43.
Lokasi panen bersama lokasi kegiatan hilirisasi teknologi jarwo super, yang juga merupakan lahan cetak sawah yang saat ini merupakan tanam yang kedua, semenjak lahan dibuka yang selama ini belum termanfaatkan.
“Walaupun belum maksimal sebagaimana potensinya, namun telah menunjukkan hasil yang lebih baik dari kondisi eksisting musim tanam sebelumnya,” papar Suharyanto.
Hal ini dikarenakan lahan sawah bukaan baru dengan dengan kondisi lahan masam dengan pH rendah. Namun paling tidak dengan kondisi yang diperoleh saat ini, dapat memotivasi petani untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) melalui penerapan teknologi.
Dalam rangkaian peringatan HPS 2021, BPTP Babel juga melaksanakan uluran tali kasih pada anak-anak yatim piatu di seputaran Desa Rias antara lain di TPA Baiturahman, Rumah Tahfidz Qur’an Al Iklash dan Yayasan Pena Ar Rahman. (doni)