,

Peralatan Normalisasi Muara Air Kantung Dalam Tahap Perakitan

oleh -
oleh

BIN, SUNGAILIAT – Proses normalisasi alur muara Air Kantung Sungailiat terus dikebut. Langkah cepat Gubernur Babel Erzaldi Rosman bersama Primer Koperasi Angkatan Laut (Primkopal) ini terus menunjukkan progres. Perkembangan terbaru yang didapati wartawan pada Kamis (2/12/21) petang, sejumlah alat penghisap pasir sedang dalam proses perakitan.

Hal ini seperti disampaikan oleh penanggung jawab teknis lapangan, Suhaili kepada wartawan, bahwa saat ini peralatan yang terdiri dari bagian-bagian terpisah tersebut sedang dirangkai untuk kemudian menjadi mesin penyedot pasir berkekuatan besar.

Suhaili menerangkan bahwa pihaknya fokus percepatan perakitan mesin hisap dahulu. Karena peralatan yang lain itu sudah merupakan alat yang siap operasi.

“Ini sedang kita rakit, sudah berlangsung sekitar 1 Minggu pak. Jadi memang alatnya banyak dan dalam kondisi terpisah-pisah parts nya. Ini mesin Nissan dengan kapasitas 300 PK untuk digandeng dengan pipa sebesar 10 inc. Di sana ada beberapa ponton yang juga sedang kita rakit. Untuk nantinya tempat dudukan mesin sedot pasir ini,” ujar Suhaili, Kamis (2/12/2021).

“Tapi secara keselurah kerjanya nanti, itu juga didukung oleh kapal yang disebut Cutting Section Dragger (CSD) termasuk Tongkang dan excavator. Jadi yang belum siap itu ya mesin hisap ini. Maka kami kebut penyelesaian nya, sembari menunggu berakhirnya musim angin Barat. Setelah itu kami siap kerja menormalkan alur keluar masuk muara Air Kantung,”sambung Suhaili.

Terkait kemampuan mesin dan alat alat yang akan diturunkan guna normalisasi alur muara Air Kantung, Suhaili menargetkan paling lama 3 bulan untuk muara Air Kantung tersebut terbuka lebar dan dalam.

“Kalau kita ukur dari kemampuan mesin dan peralatan keseluruhan, diperkirakan sekitar 3 bulan, kondisi muara ini akan mulai normal. Artinya benar-benar ideal untuk alur keluar masuk kapal di muara Air Kantung ini. Kita berharap tidak ada kendala yang menghambat proses normalisasi ini. Oleh karena itu kita kebut penyelesaiannya sambil menunggu faktor alam, yaitu angin barat dan arus laut. Kalau sudah siap kita segera action,” terang Andi sambil memperlihatkan mesin Nissan 300 PK yang terbungkus terpal.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mencabut ijin lingkungan PT. Pulomas karena diduga melakukan pelanggaran, dengan tidak memenuhi amanat dalam Sanksi Admistrasi Paksaan.

Pulomas sendisi sudah menggarap alur muara tersebut selama lebih dari 1 dekade. Akan tetapi selama ini, pekerjaan PT. Pulomas hanya menimbun pasir di kiri kanan muara, yang sempat di-klaim sebagai dumping area. PT. Pulomas sendiri sedang melakukan gugatan PTUN terhadap Gubernur Babel terkait ijin lingkungannya dicabut. (doni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.