BIN – Burung merpati punai gading tergolong merpati hutan yang senang menyukai area terbuka, seperti tepian hutan primer, hutan sekunder, lahan pertanian, pesisir pantai, dan hutan mangrove. Merpati ini juga ditemukan di wilayah perkotaan yang memiliki banyak pohon besar, seperti di area taman kota, kebun raya, atau kebun binatang.
Merpati punai gading berkerabat dekat dengan punai siam ( Treon bicinctus ) atau orange – breasted green pigeon yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Merpati punai menjelajah menjelajah hingga ke bagian hutan perbukitan yang berada di ketinggian 750 m dpl seperti di Kalimantan. Punai gading juga ditemukan hidup di hutan pegunungan Sulawesi pada ketinggian 1.200 m dpl.
Burung ini menyenangi buah-buahan kecil, seperti beringin, kersen, senggani, dan sampare. Selain itu, merpati juga memakan buah pohon semak salju, legundi, mara, nibung, gandrik, dan ara. Oleh karena itu, merpati punai gading kerap bersarang di pohon besar seperti beringin, apalagi ketika memasuki musim berbuah.
Si cantik punai gading memiliki peran yang cukup penting, yakni menyebarkan biji buah. Dinding lambungnya memiliki otot-otot yang kuat dan mengandung kerisik. Otot tersebut dapat menggiling dan mencerna biji yang ada di dalam buah. Punai gading merupakan penyemai bibit yang baik.
Punai gading termasuk spesies sosial karena terbiasa hidup dan mencari makan secara besar-besaran. Satu kelompok bisa terdiri atas 5–70 ekor pada sekali terbang. Mobilitas burung ini juga terbilang tinggi.
Untuk punai gading dan hewan spesies sosial lainnya, terbang dalam formasi besar dapat memberikan keuntungan. Pasalnya, terbang dalam kelompok besar bisa memudahkan burung untuk menemukan pohon yang sedang digunakan dan bisa saling melindungi satu sama lain. Merpati cantik ini cukup rawan diserang burung pemangsa seperti elang dan alap-alap. Kelompok yang besar juga dapat memudahkan merpati dalam menemukan pasangan.
Sama seperti merpati lainnya, kepakan sayap merpati punai gading terdengar keras ketika mulai terbang dari tempat bertenggernya. Merpati ini jarang bersuara saat duduk di balik daun-daun perdu dan pohon. (Taniku)