BIN, BANGKA_Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki akademik knowledge, skill of thinking, management skill, dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan yang dihadapinya. Dengan demikian, pemikiran dan perilaku yang ditunjukkan mahasiswa akan bersifat kreatif (unik dan bermanfaat) dan konstruktif (dapat diwujudkan).
Untuk itu, Jumat 15 Oktober pukul 13.00-16.00 WIB Jurusan Hukum FH UBB menyelenggarakan kegiatan Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melalui aplikasi Zoom Meeting dengan mengangkat tema “Mengasah Kreativitas Mahasiswa Hukum yang Unggul, Beradab, dan Berkeadilan”. Dekan Fakultas Hukum UBB, Dr. Dwi Haryadi, S.H., M.H. dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk mempersiapkan mahasiswa Fakultas Hukum yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, dan berkeadilan, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan, kreatif dan inovatif, serta objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.
Workshop ini dikuti oleh mahasiswa jurusan FH UBB, dan beberapa mahasiswa jurusan lainnya seperti FISIP, dan Teknik UBB. Peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan dari narasumber pertama, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si selaku Direktur Pelaksana Sociopreneur dan anggota Divisi Penelitian dan Publikasi Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia yang membahas tentang membentuk jiwa socio enterprenership di kalangan mahasiswa guna memasuki era society 5.0. Ada 5 kunci kewirausahaan sosial menurut paparan beliau, yaitu: misi sosial, empowerment, beretika dalam menjalankan usaha, re-investasi pada misi sosial, dan substainability, orientasi kelanjutan.
Pemateri kedua Ir. Dede martino, M.P. selaku penemu 170 produk inovasi baru dan pernah meraih penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi Jambi ini membahas tema tentang kiat menulis Proposal PKM hingga tembus pekan ilmiah mahasiswa Nasional. Menurut beliau, salah satu kiat membuat proposal PKM dibutuhkan ide yang kreatif sejalan dengan tujuan dari pendidikan untuk menciptakan orang yang kreatif, oleh karenanya sangat penting menumbuhkan budaya inovasi dan tidak anti dengan perubahan. Beliau mencontohkan Bangka Belitung kaya akan lada dan perikanan. Ide kreatif yang bisa diwujudkan dengan membuat saos lada rasa ikan. Nah ide ini kemudian tuangkan ke dalam proposal PKM. Selain itu, bagi mahasiswa Fakultas Hukum, Dede Martino menyarankan untuk mulai berfikir kreatif berupa gagasan kreatif untuk penyelesaian permasalahan-permasalahan hukum di masyarakat. (ndaru satrio)