BIN, MAGELANG-Program Muhibah Budaya Jalur Rempah Hadir dalam kontribusi nyata terhadap masyarakat yang menjadi Program Prioritas Kemendikbudristek pada Direktorat Jenderal Kebudayaan yang telah membentuk Laskar Rempah di setiap daerah Nusantara.
Bersamaan dengan Acara Puncak Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia di Taman Aksobya, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dari Tanggal 29 Oktober – 2 November tahun 2021.
Kegiatan ini dari Kemendikbudristek untuk di daerah melakukan koordinasi bersama Bidang Kebudayaan di setiap Provinsi dalam rangka merevitalisasi hubungan historis tersebut, Muhibah Budaya merupakan sebuah platform untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan Cagar Budaya (CB) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb).
Orie Fachridho Hermawan, Laskar Rempah Babel, mengatakan bahwa saya bersama Andi Saputra mewakili teman-teman Laskar Rempah Babel menjadi Delegasi yang akan melakukan komunikasi lebih lanjut mengenai koordinasi bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia terutama kita dan masyarakat Babel pastinya ingin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu tempat singgah dari kegiatan pelayaran Festival Rempah dengan potensi yang ada terutama ‘Muntok White Pepper’ dan masih banyak lagi, nanti pelaksanaan dari Jalur Rempah merupakan pelayaran mengarungi lintas samudera menyusuri titik-titik rempah di Indonesia sebagai penegasan ketersambungan daerah-daerah dan konektivitas historis Indonesia melalui Jalur Rempah. Beragam aktivitas di darat dan laut antar peserta dari seluruh Indonesia, diharapkan menghidupkan jalur rempah dengan kerjasama, sinergi, gerak serentak dalam memajukan kebudayaan, bahkan dengan ribuan orang di ratusan titik rempah, mulai dari pertunjukan, musik, kuliner, pengetahuan-berbagai kearifan lokal dan pengobatan tradisional, seminar, workshop, pemutaran film, hingga residensi budaya. Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia menjadi suatu esensi dari program ini atas keberagaman pendukung budaya di masing-masing lokus yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah, Rabu (03/11/2021).
Laskar Rempah bisa juga disebut sebagai Duta Budaya Rempah untuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 5 Laskar yang akan melakukan kegiatan pelayaran dan nantinya di daerah akan difokuskan pada 5 Pilar Bumi Rempah meliputi : Seni Budaya, Kriya, Kuliner, Historia, dan Ramuan Nusantara. Menggali lagi potensi Bumi Rempah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar dapat kita Kampanyekan serta mengedukasi kepada masyarakat mengenai Jalur Rempah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, Staff Khusus Gubernur Bidang Pembangunan, Elly Gustina Rebuin mengatakan ini menjadi langkah baik bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui teman-teman Laskar Rempah beserta masyarakat atas program prioritas nasional yang di fokuskan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia untuk menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia UNESCO dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, hingga pastinya berdampak besar dalam meningkatkan perekonomian beserta memiliki nilai universal luar biasa atau outstanding universal value.
Harapan saya terhadap program ini dapat membantu masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih tepatnya dengan potensi rempah sebetulnya sudah mendunia dan Pemerintah Provinsi sangat mendukung Laskar Rempah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang akan berjuang membawa nama baik daerahnya di kancah nasional maupun internasional berbagai kolaborasi harus dilakukan mulai dari pemerintah, stakeholder, dan seluruh elemen masyarakat agar dapat saling membantu mewujudkan terlaksananya dengan baik Program Muhibah Budaya Jalur Rempah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (egi)