BIN , PANGKALPINANG – Ketua SIWO Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Rudi Syahwani, angkat bicara terkait pemilihan pemain usia dini Persipas U-13 yang diselenggarakan di lapangan Kelurahan Pasir Putih Kota Pangkalpinang.
Sebagaimana pemilihan pada umumnya, harus mengikuti seleksi dari tahap awal sampai tahap rekrutan pemain terakhir dan penetapan pemain terbaik dari hasil seleksi, justru yang terjadi saat ini sangat berbeda.
Kejanggalan yang terjadi saat ini yang membuat para orang tua kecewa dengan teknis yang dilakukan oleh para pelatih dilapangan. Harusnya mendapatkan pemain terbaik dari Kota Pangkalpinang khususnya.
Saat ini nama Persipas Pangkalpinang hilang, seperti tak ada lagi bibit pemain unggul di Kota Pangkalpinang, Hal ini sangat disayangkan oleh Rudi Syahwani, mendengar seleksi bibit Persipas usia dini U-13 terjadi kejanggalan diduga masih menggunakan orang dalam (Ordal).
Rudi Syahwani menyampaikan kalo dalam pemilihan bibit pemain berbakat dengan membawa nama baik kota Pangkalpinang, harusnya mencari bibit unggul dari kota Pangkalpinang karena membawa marwah Kota Pangkalpinang.
“Yang sangat kami sayangkan kalo dalam seleksi ini masih mengandalkan orang dalam, sampai kapanpun nama Persipas Pangkalpinang tidak akan besar,” ucap Rudi, Sabtu (31/08/24).
“karena memiliki dan memilah pemain tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan, tolong juga dalam hal ini untuk ASCOT, KONI dan Dispora harus mentelaah terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan untuk melakukan pertandingan dalam bentuk apapun, tolong pemerintah harus perhatikan baik-baik, baik dari segi pelatih maupun kepengurusan dalam seleksi,” tuturnya.
Rudi mengatakan jika Persipas ingin bangkit kembali, yang pertama harus dibuang adalah tradisi seleksi yang subjektif, nepotisme dan main orang dalam. Supaya bibit yang didapat nantinya, teruji, bukan karbitan, bukan paksaan apalagi titipan. Kalau tidak objektif dalam seleksi bibit nya subjektif, maka jangan berharap Persipas itu bisa bangkit.
“Seringkali kejadian pemilihan bibit unggul kita di Pangkalpinang terjadi karena adanya orang dalam, disini untuk menyatukan sikap dan menentukan pemain harus sesuai dengan skill pada pemain yang harus dipilih Agar bisa mendapatkan bibit terbaik untuk kota Pangkalpinang,” tutup Rudi. (isk)