,

Kaling Matras Bantah Hadir Konferensi Pers, Kuasa Hukum KIP “Mungkin Media Salah Ketik”

oleh -
oleh

BIN, BANGKA -Anggi Maisya Kepala Lingkungan (Kaling) Matras pertanyakan kebenaran terkait pemberitaan yang menyebutkan dirinya hadir dalam Konferensi Pers dugaan penyimpangan penyaluran dana Kapal Isap Produksi (KIP) di perairan Matras oleh Panitia KIP, Senin (15/8/22) kemarin.

Selain mempertanyakan kebenaran pemberitaan tersebut, Anggi dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak hadir dan tidak diundang, Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan awak media di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangka, Jl. Singa Yudha II Sungailiat Kabupaten Bangka, Selasa (16/8/22).

Anggi mempertanyakan terkait pemberitaan kemarin, mereka menyebutkan bahwa saya hadir saat konferensi pers. Jangankan hadir, diundang saja tidak.

“Buktikan kalo saya hadir kemarin, tunjukan foto saya saat disana kalo saya memang ada disana,” tambahnya.

Lebih jauh disampaikan Anggi, sebagian RT yang hadir dalam konfrensi pers tersebut merasa dijebak, karena diundang awalnya untuk membahas masalah kompensasi KIP bukan untuk Konferensi Pers.

“RT ni terjebak, mereka juga tidak tau kalau akan dimasukkan dalam pemberitaan oleh wartawan. Kami ditelfon wak Bul mendadak untuk membahas masalah kompensasi KIP Kata salah satu RT,” jelas Anggi menirukan ucapan salah satu Ketua RT.

Anggi juga menambahkan bahwa dirinya menanyakan kepada RT, apakah para RT tau kalau akan diberitakan? RT ini mengatakan kalau tau ada wartawan maka tidak akan datang.

“Kalau tau akan ada wartawan, kami gak datang ke situ dan kami tidak ada satupun yang mengeluarkan statement, silahkan di cek buktinya,” Jelasnya pada Anggi.

Sementara itu Budiyono selaku Kuasa Hukum Panitia KIP yang beroperasi di Matras saat dikonfirmasi mengatakan media salah ketik.

“Kaling tidak hadir, hanya mungkin kawan-kawan media salah ketik,” kata Budiyono saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Lebih lanjut, disinggung terkait pengakuan RT yang merasa dijebak terkait konferensi pers, menurutnya itu hak mereka mau mengatakan apa saja.

“Saya sedikit mempertanyakan terjebaknya seperti apa? Saya orang hukum, berbicara sesuai fakta. Jelas-jelas mereka para RT hadir semua,” tutup Budiyono. (red)