BI, BANGKA-Organisasi Himpunan Administrasi Negara atau lebih dikenal Himara melaksanakan program kerja Himara gi natak serta berziarah ke makam pahlawan 12, Jumat (8/10/2021).
Dalam kegiatan Himara ‘Gi Natak’ ini mengangkat tema tentang “Meningkatkan rasa nasionalisme dengan menumbuhkan nilai sejarah”.
Adapun beberapa tempat sejarah seperti rumah- rumah lama, pemukiman masyarakat pada masa penjajahan, hingga bekas bangunan industri Belanda yang bertempatan di Desa Petaling Banjar, Kecamatan Mendo Barat.
Peristiwa sejarah ini dijelaskan oleh kawan- kawan Karang Taruna Gaspalas Desa Petaling Banjar dan salah satu warga bapak Jumahat yang kerap dikenal sebagai Atok (kakek) Jumahat yang masih mengenal dan mengetahui sejarah- sejarah ini, sehingga kami yakin apa yang mereka jelaskan sesuai dengan sejarahnya.
Yang pertama kita di arahkan ke rumah lama dan jelaskan sejarahnya oleh Atok Jumahat, ia mengatakan bahwa rumah lama ini dibangun oleh warga setempat sejak masa penjajahan Belanda sampai sekarang rumah masih berdiri tegak walaupun ada beberapa bagian yang sudah tidak utuh lagi karna faktor usia, dan sekarang menjadi aset desa petaling Banjar.
Pemerintahan desa mempersilahkan rumah ini dihuni oleh masyarakat setempat yang sudah berkeluarga dan belum mempunyai rumah, sampai ia mempunyai rumah.
Salah satu rekan kami bertanya, mengapa rumah itu dipersilahkan untuk huni oleh masyarakat dengan kategori tertentu walaupun memiliki resiko.
Atok Jumahat selaku pemandu kita menjawab “Rumah tersebut dibolehkan pihak desa karna semata- mata ingin membantu masyarakat tapi dengan syarat harus dijaga, dirawat, dan tidak boleh dikotak- katik bangunan karna itu adalah rumah bersejarah dan aset desa petaling Banjar.
Pada hari ini kita hanya mempunyai kesempatan untuk mengupas sejarah rumah lama saja. Karena kebetulan pada hari ini Desa Petaling Banjar melaksanakan vaksin massal dan pemandu kita juga ingin melakukan vaksinasi. Sehingga kita dapat mengupas sejarah lain di waktu lain juga. (egi)