BIN, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Giat Gerakan Vaksinasi Bersama Mitra Tingkat Kota Pangkalpinang, di halaman kantor Walikota Pangkalpinang, Jumat (22/09/2023).
Mengusung Tema “Melalui Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) Kita Cegah Kanker Serviks”.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go mengapresiasi Dinkes Kota Pangkalpinang yang pada hari ini menginisiasi gerakan vaksin untuk mencegah Kanker Serviks.
“Namun vaksin HVP kali ini diutamakan untuk anak SD kelas 5 dan kelas 6, sebagai cara pencegahan dini Kanker Serviks,” ucapnya.
Menurutnya penyakit kanker serviks telah menjadi beban karena 95 persen Kanker Serviks disebabkan oleh infeksi HVP, kematian tertinggi karena kasus ini.
Jadi taruhannya terlalu besar jika kita abaikan dan dampaknya jangka panjang sehingga kita tidak bisa mengukur dalam jangka waktu yang seketika.
“Makanya dalam pencegahan kanker serviks ini harus melihat bnyak aspek diantaranya aspek kesehatan, aspek keluarga maupun perilaku,” ungkapnya.
Artinya, penyakit serviks harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder, bukan hanya tugas Dinkes tetapi kita semua bertanggungjawab untuk menyelamatkan generasi bangsa dari kanker serviks.
“Maka gerakan kita hari ini pastinya untuk meminimalisir potensi kanker pada anak kelas 5 SD,” ungkapnya.
Mie Go juga menjelaskan, berdasarkan data terakhir sasaran yang diimunisasi di sekolah se Kota Pangkalpinang baru 61,4 persen target kita 2104 anak.
“Jadi kami mohon bantuan Kepala Sekolah se “Kota Pangkalpinang untuk menindaklanjuti perihal tersebut,” harapnya.
Menurutnya, melalui gerakan ini dapat mencakup 90 persen sasaran bulan imunisasi anak sekolah, oleh karena itu kita harus dukung secara tuntas, berkualitas, cerdas, terintegritas dan ikhlas.
Di samping itu, sebagai narasumber dr. Eva divisi Poli HIV & Aids RSUD Depati Hamzah menjelaskan, kanker serviks adalah kanker yang menyerang dinding sel leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HVP) tipe 16 dan 18.
Gejala kanker serviks antara lain keputihan berulang atau keputihan encer putih kekuningan berbau seperti nanah bercampur darah, haid tidak normal, pendarahan di luar masa haid, nyeri pinggul, nyeri saat berhubungan seksual, pendarahan dari kemaluan pasca senggama dan gangguan berkemih.
Menurut dr. Eva kanker serviks sudah menyerang remaja, sehingga sebagai cara pencegahan dini kanker serviks pemerintah melakukan program imunisasi HPV untuk anak kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
“Untuk SD imunisasinya itu gratis sesuai dengan program pemerintah, tetapi untuk di luar program dikenakan biaya sendiri dan harganya berkisar Rp.1jutaan,” ungkapnya
- Eva juga menjelaskan, imunisasi tahap pertama tahun ini hanya diberikan satu kali untuk anak kelas 5 SD, sedangkan untuk tahap keduanya akan diberikan untuk anak kelas 6 SD.
“Jadi anak kelas 5 tahun ini diberi imunisasi tahap pertama, nanti di tahun depan anak tersebut naik ke kelas 6 baru diberikan imunisasi tahap keduanya,” ungkapnya.
Untuk gejala yang ditimbukan dari imunisasi ini, menurut dr. Eva setiap orang mengalami reaksi yang berbeda-beda.
Misalnya, nyeri pada bekas suntikan, bengkak dan kemerahan pada bekas suntikan kemudian demam, jangan takut atau cemas cukup minum Paracetamol saja.
“Tetapi jika efek sampingnya di luar yang saya jelaskan tadi, jangan khawatir juga silakan datang langsung ke puskesmas terdekat untuk segera ditangani,” tandasnya. (Siska/RB)