BIN, BELITUNG- Nama Bos Sakku di Kabupaten Belitung menjadi buah bibir pasca pemberitaan paling banyak memiliki bisnis ilegal meja goyang.
Bahkan diketahui, Sakku masih banyak menyimpan pasir timah sanpai ratusan ton di gudang rahasia. Beberapa anak buahnya pun seperti Niko Araya, Chandra Bangka di Jalan Pemuda, Hendsen Jalam Sijuk.
” Sakku ini informasi A 1 (akurat) lagi kondisi down mental atau ketakutan. Sakku dikabarkan tak ada di rumah dan ngungsi di kebun. Bukan hanya Sakku, seluruh keluarganya terlihat panik pasca heboh pemberitaan,” jelas sumber, warga Belitung kepada media ini, Minggu (15/9/2024).
Dikatakan sumber, saat ini Sakku ini juga dikatakan kebal hukum tapi ada juga rasa takutnya. ” Dak juga kebal hukum, ada juga rasa takutnya. Buktinya yang saya dengar dia lagi mau cari bekingan dengan aparat lainnya biar gak ditangkap polisi. Untuk pasir timahnya kalau polisi mau menangkap masih banyak tersimpan di gudang tersembunyi ada ratusan ton,” ungkap sumber.
Sumber pun heran, kenapa sudah tepat seminggu tak satupun polisi bergerak menangkapnya.
” Sudah seminggu polisi baik dari Polres Belitung maupun Krimsus Polda Babel hanya maping maping saja tanpa ada gerakan. Padahal rumahnya jelas, anak buahnya banyak, barang bukti banyak. Polisi menunggu apa lagi ? Jangan hukum ini tajam ke bawah tumpul ke atas. Apakah harus menunggu tim dari Mabes Polri turun ke Belitung. Kalau mau tanya polisi harus punya 2 alat bukti, alat bukti sudah ada di depan mata,” tegas sumber.
Diketahui saat ini sekitar areal pelabuhan Tanjung Pandan dan Pelabuhan Ru dijjaga ketat oleh aparat kepolisian guna antisipasi penyelundupan timah keluar Bangka dan Jakarta. Ada juga beberapa kolektor timah yang memiliki bisnis meja goyang sudah tutup duluan. Bahkan kolektor kolektor menahan diri membeli timah sesama kolektor takut kena imbasnya.
Diberitakan sebelumbya, pria keturunan berumur paruh baya ini disebut paling banyak memiliki bisnis meja goyang baik di Kabupaten Belitung maupun Belitung Timur. Otomatis, julukan Sakku sebagai bos besar banyak memiliki anak buah dan cabang usaha sampai di 2 kabupaten di Pulau Belitung.
Hasil investigasi media ini di Belitung dan Belitung Timur sejak Senin (9/9/2024), Bos Sakku yang tinggal di Dusun Tanjung Tikar, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau Kabupaten Belitung.
” Sepanjang jalan Desa Samak itulah banyak meja goyang miliknya. Kemudian di Jalan Air Raya dekat jembatan ada anaknya bernama Niko yang juga buka meja goyang di pinggir jalan,” kata sumber terpercaya media ini, Kamis malam (12/9/2024).
Dikatakan sumber, meja goyang Sakku lebih banyak di Kabupaten Belitung Timur. ” Abang nanti investigasi juga ke Beltim, nanti saya jadi petunjuk jalan dimana saja meja goyang punya dia. Intinya Sakku ini tak jarang terikat juga dengan kolektor timah lainnya seperti Kompol AW yang juga beli timah dengannya ternasuk A Batako, As Selindung, C Bangka dan Bos besar lainnya bernama PP,” ungkap sumber terpercaya.
Ditemui di rumahnya, Sakku yang juga membuka toko material membantah kalau dirinya main timah apalagi kembuka meja goyang.
” Sudah lama gak main timah lagi, 2 meja goyang di belakang gak beroperasi sejak bulan Maret 2024,” elak Sakku, Senin (9/9/2024).
Sambil bebrincang dengan media ini, bos Sakku memang kelihatan orangnya asyik dan mudah bergaul. Namun diakuinya baru bulan ini (September) harga timah kembali berangsur membaik.
” Kalau sebelumnya sudah ngomong kita. Toko sepi sedikit pembeli. Toko emak saya yang ada di sebetang sepi. Kalau lebaran biasa habis minuman berarus lusin, kini hanya beberapa lusin saja. Apalagi penjualan rokok jauh merosot. Biasanya orang beli rokok merek mahal kini rokok merek murah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitiya Putra SH SIk saat dikonfirmasi menyikapi belum adanya gerakan sudah membentuk tim.
“siang om, smntra sdh kami bikin tim dan sy sdh perinthkn kasat resrkm untk tindk lnjt,” Jawa Kapolres, Minggu (15/9/2024). (red)