BIN, MUNTOK- Bujang Dayang Bangka Barat (BDBAR) menggelar lomba menulis cerita pendek (cerpen) memperngati hari jadi kota Muntok ke- 287 tahun.
Adalah Titi Syahdina, Yuni Ayu Izma, Mutiara Andini, Seftian Jerry dan Zomi, dinobatkan sebagai pemenang lomba cerpen wisata dan budaya.
Pengumuman lomba cerpen yang bertemakan Wisata dan Budaya Kabupaten Bangka Barat tersebut, disampaikan secara virtual melalui aplikasi Instagram, agar menghindar dari tumpukan massa, Hal itu dilaksanakan sebagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Diseases (COVID-19).
Agung Purnama, Ketua BDBAR mengatakan, Lima orang pemenang lomba sayembara tersebut, terpilih berdasarkan penilaian yang didapatkan dari dewan juri dan hasil nilai voting. Selain itu cerpen karya mereka juga memenuhi standart penulisan yangg baik, serta mampu untuk diterbitkan dalam buku antologi PULPEN SAYA.
“Penilaian terdiri dari 2 tahapan yaitu tahap penilaian juri dan tahap penilaian promosi. Penilaian juri oleh Ibu Rita Obaningrum memiliki bobot 80%, Lalu 20% penilaian didapatkan dari voting di Instagram BDBAR. Voting ini dilakukan guna melihat bagaimana kemampuan mereka dalam mempromosikannya,” tuturnya, Senin (25/10/2021).
Agung juga kembali melanjutkan, buku antologi PULPEN SAYA tersebut, akan direlease pada awal tahun tepatnya tanggal 01 Januari 2022.
Yuni Ayu Izma yang merupakan salah satu pemenang lomba sayembara tersebut mengatakan, Ia sangat bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk mengikuti lomba tersebut, Ia sebagai penulis formula benar-benar mencintai diri Nya sendiri, karena sikap Ia yang tegar dan tidak pernah putus asa dalam menyalurkan ide-Nya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya, walaupun saya sempat kurang percaya diri dalam meraih penilaian voting, tapi saya harus tetap semangat dalam mengikuti lomba ini. Pesan saya sebagai penulis formula, jangan pernah takut mencoba hal-hal baru dan jangan mendengarkan suatu informasi secara sepihak, karena tidak semuanya buruk, kamu bisa mencapai kesuksesan jika kamu memegang niat dan tekad yang kuat pada dirimu sendiri,” imbuhnya.
Yuni kembali melanjutkan, keikutsertaan Ia dalam mengikuti kompetisi tersebut berawal dari postingan temanya, Awalnya Ia merasa kurang percaya diri dalam mengikuti kompetisi tersebut.
“Akan tetapi saya pernah berjanji ingin mencoba dan terus belajar, maka saya berusaha untuk menulis CERPEN sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang benar. Saya ingat dengan semua materi pelajaran kepenulisan yang dulu saya ikuti, lalu saya membaca semua artikel tentang Budaya dan Wisata Bangka Barat, sehingga ide menarik mulai menari-nari di pikiran saya dan menuangkan ide itu dalam serangkaian kata untuk menulis CERPEN. Sempat saya revisi sendiri, mengingat ada kata kurang berkenan menjadi kata pantas dan nyaman untuk dibaca, akhirnya saya mengirimkan naskah cerpen itu sesuai nomor penyelenggaraan sayembara tersebut dengan percaya diri,” ungkap Yuni yang merupakan mahasiswa STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka Semester akhir jurusan Ilmu Komunikasi (IKOM)